Rabu, 29 April 2015

Manusia dan Tanggung Jawab

A.  Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menannggung segala sesuatunya. Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang. Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup manusia, bahwa setiap manusia dibebani dengan tanggung jawab. Apabila dikaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus dipikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

B.  Macam – Macam Tanggung Jawab

1.    Tanggung terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Contoh : Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungan hidupnya.

2.    Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil, tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan. Contoh : Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

3.    Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Karena kedudukkannya sebagai makhluk sosial, sehingga membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi terhadap manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia ini adalah anggota masyarakat yang  tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain. Wajarlah apabila tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4.    Tanggung jawab terhadap bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang telah dibuat oleh suatu negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara. Contoh : Seseorang korup, kalau perbuatan tersebut diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

5.    Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Contoh: Seorang muslim menjalankan ibadah sholat karena merupakan tanggung jawabnya, jika dia mengerjakan maka ia akan mendapatkan hukuman berupa dosa.

C.    Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, dapat atau pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada, raja, cinta, kasih sayang, hormat atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Lain halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kesulitan mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikan sampai tuntas. Ibu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
1.      Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang, kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengorbanan, berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya atau anak-anak kepada orang tuannya
2.      Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat. Ia tak dapay hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup dimasyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri. Maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat. Cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
Untuk kebutuhan hidup, manusia tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Dia memerlukan bantuan, pertolongan, amal dan jasa orang lain. Al-Quran membari dorongan kepada orang-orang beriman, untuk mencintai saudara-saudaranya yang seiman, berbuat baik kepada mereka dan memberi pertolongan serta bantuan kepada mereka.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudaya, karena itu damaikanlah antara kedua saudara mu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”. (QS. Al-Hujarat, 46: 10)
Selain itu Al-quran juga mendorong kaum muslimin bekerja sama, bantu-membantu, dan membentuk masyarakat yang seikat dan terpadu dimana setiap mukmin merasa terjalin dalam suatu bangunan yang padu.
Dalam kehidupan perguruan tinngi, pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu tugas pokok perguruan tinggi, adalah Dharma ketiga dari tri darma perguruan tinggi yaitu:
a.       Pendidikan
b.      Penelitian
c.       Pengabdian kepada masyarakat

3.      Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Ynga Mah Kuasa. Tujuan Allah menciptakan takan jin dan manusia hanya untuk menyembah kepada-Nya.
Firman Allah SWT: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada ku”. (QS. Adz. Dzaariyaat, 51: 56)
Menyembah Allah beratri ingat kepada Allah. Kebiasaan seorang mukmin dalam mengingat kepada Allah, baik dengan mengucapkan tasbih, takbir, istigfar, doa maupun dengan membaca Al-Quran, membuat jiwa bersih dan bening serta perasaanya tenang dan tenteram.
Firman Allah SWT: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram”. (QS al-Ra’d, 13: 28)
Sabda Rasulullah SAW: “Ingatlah akan Allah aadalah penawar kalbu. Dan sabdanya pula: “Suatu kaum yang berkumpul dan mengingati Allah pasti disambut oleh para malaikat dan para malaikat pun memenuhi mereka dengan rahmat-Nya dan menurunkan ketentraman. Dan Allah pun ingat akan mereka itu”.”
Apabila seorang muslim membiasakan diri mengingat Allah maka ia akan merasa bahwa ia dekat dengan Allah dan berada dalam perlindungandan penjagaan-Nya. Dengan demikian, akan timbul pada dirinya perasaan percaya pada diri sendiri, teguh, tenang, tentram dan bahadia.
Firman Allah SWT: “karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu”. (QS. Al-Baqarah, 2: 152)
Ingat kepada Allah SWT, yang menimbulkan perasaan tenang dan tentram dalam jiwa, tak syak lagi merupakan terapi bagi kegelisahan, yang merasakan manusia, ketika ia mendapatkan dirinya merasa lemah, tak mempunyai penyangga dan penolong menghadapi berbagai tekanan dan bahaya kehidupan.
4.      Pengabdian Kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu Negara. Karena itu seseorang wajib mencintai Bangsa dan Negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk mengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan Negara dalam kehidupan.

D.    Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya berikan secara ikhlas: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran. Menurut kamus umum bahasa indonesia Wjs. Poerwodarminto, korban berarti:
a)      Pemberian untuk menyatakan kebaktian (kerelaan hati dan sebagainya). Misalnya: inilah korban ku untuk nusa dan bangsa.
b)      Orang yang menderita kecelakaan karena perbuatan sendiri atau orang lain. Misal: banyak orang yang menjadi korban permainan judi.
c)      Korban jiwa karena tertimpa bencana bumi di Kerinci, Jambi, bertambah banyak.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwannya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengorbanan dapat berupa:
a.       Pengorbanan kepada keluarga
Dorongan seksual merupakan landasan pembentukan keluarga, di mana suami dan istri sama-sama mendapatkan kedamaian hati, sehingga timbul rasa tentram, aman dan damai. Dan antara keduanya pun timbul perasaan cinta kasih, kasih sayang, dan rahmat yamg mendorong tetap terpeliharanya kehidupan bersama dengan harmonisnya dan penuh dengan rasa saling tolong-menolong. Sehingga akan timbul suasana yang segar bagi pertumbuhan anak-anak, pemeliharaan, dan pembentukan kepribadian mereka secara sehat.
Contoh:  Siti Nurbaya, dengan sangat terpaksa mau dikawini Datuk Maringgih, seorang laki-laki yang sangat dibencinya, demi cintanya kepada ayahnya.
b.      Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk bermasyarakat. Ia tidak dapat hidup sendiri, ia tidak dapat mencukupi kebutuhan sendiri. Untuk itu harus hidup bersama di tengah-tengah masyarakatagar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak dia harus membatasi cintanya pada dirinya sendiri dan egoismenya. Juga hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada mereka.
Contoh: Dr. Tono aktif sebagai dokter yang baik. Begitu besar pengabdiannya kepada pasien sehingga istrinya merasa diperlakukan sebagai penunngu rumah dan penunggu telepun belaka. Koflik batin terjadi, ketegangan rumah tangga menjadi-jadi, sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat pengabdiannyakepada masyarakat rumah tangganya menjadi korban.
c.       Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara
Berbicara tentang pengorbanan kepada bangsa dan negara tidak bisa dilepaskan dari bicara tentang hak dan kewajiban. Dalam UUD 1945 banyak pasal-pasal tentang hak dan kewajiban negara Republik Indonesia.
Setiap orang di bumu mengetahui bahwa manusia merupaka anggota suatu bangsa dan warga negara suatu negara. Semua orang pasti menjadi anggota dari warga dari suatu bangsa atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaan tersebut disebut pengorbanan.
Demi negara, tiap orang tidak sayang kehilangan harta benda, bagian badan, bahkan nyawapun dipertruhkan dengan ikhlas. Kapan saja dan dimana saja berada mereka berkewajiban membela negara.
   
SUMBER :
http://vinnikehw.blogspot.com/2013/12/manusia-dan-tanggung-jawab-ilmu-budaya.html
                     
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-tanggung-jawab.html

 E. Jelaskan tanggung jawab anda sebagai manusia! Dan apakah anda seseorang   yang bertanggung jawab? (khususnya sebagai mahasiswa).
      
     Jawab :
     Sebagai manusia, Saya harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah Saya lakukan di dunia ini, khususnya bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan terhadap lingkungan sosial yang Saya hadapi. Dan yang terpenting adalah kita harus bertanggung jawab juga atas segala amal perbuatan kita di dunia di akhirat kelak. Mungkin menurut Saya, Saya belum sempurna untuk melakukan sebuah tanggung jawab, tetapi Saya harus tetap berusaha semampu Saya untuk bertanggung jawab dari hal apapun agar ke depannya bisa menjadi pribadi yang bijaksana dan menjadi sosok yang gentlement.






Minggu, 19 April 2015

Manusia dan Pandangan Hidup

A. Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Macam-Macam Sumber Pandangan Hidup
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.Pandangan Hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur, yaitu :
a. Cita-cita
b. Kebajikan
c. Usaha/Perjuangan
D. Keyakinan/Kepercayaan

Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
a. Destut De Tracy : Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destut De Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b. Ramlan Surbakti : membagi dalam 2 pengertian, yaitu :
  • Ideologi Fungsional : seperangkat gagasan Tentang Kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik
  • Ideologi Struktural : Suatu sistem pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
B. Cita-Cita
Menurut KBBI cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi maka cita-cita itu di sebut angan-angan. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan. hal itu bergantung pada beberapa hal:
1. Faktor manusia
2. Faktor Kondisi
3. Faktor tingginya cita-cita
C. Kebajikan
Kebajikan/perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Makna Kebajikan
Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, bermoral. atas dorongan hatinya manusia berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia adalah makhluk sosial : hidup bermasyarakat, saling menolong,saling mencurigai. Sebagai manusia ia dapat menentukan sendiri mana yang baik mana yang buruk. Untuk menimbang dan mementukan baik/buruk perbuatan, maka faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seseorang adalah:
a. Faktor pembawaan
b. Lingkungan
c. Pengalaman yang khas
D. Usaha/Perjuangan
Adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita, Setiap Manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. sebagian kehidupan manusia adalah perjuangan. Perjuangan untuk hidup merupakan kodrat manusia. Tanpa perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun tenaga/jasmani atau dengan keduanya. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan itulah tingkat kemakmuran manusia berbeda-beda.
Sumber : https://putriprafanda.wordpress.com/2013/11/27/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/
E. Pengertian Keyakinan/Kepercayaan
Keyakinan : Suatu sikap yang ditunkukkan oleh manusia sat ia mersa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.
Kepercayaan : Suatu keadaan psikologis pada saat seseorang mengaggap suatu premisi benar, jika kita yakin dalam suatu hal maka kepercayaan akan muncul.
F. Bagaimana Anda Memaknai Hidup Ini?
Hidup ini adalah sebuah kompetisi. Kompetisi untuk menjadi pribadi yang unggulan atau terbelakang. Pilih sebagai pemain atau penonton? Jika kita hidup memilih sebagai pemain, berarti kita mempunyai visi dan misi dalam hidup. Jika kita memilih sebagai penonton berarti kita tidak berkontribusi penuh terhadap diri kita untuk menjalani hidup ini. Jadilah orang yang memiliki suatu terobosan dalam hidup yang nantinya akan mengubah hidup diri kita, orang lain, dan lingkungan sekitar menjadi lebih baik lagi.
G. Bagaimana Usaha Anda Untuk Menggapai Cita-Cita Anda Selama Menjalani Hidup Ini?
Usaha Saya terletak pada motivasi diri Saya sendiri. Hidup itu sebuah pergerakan, usaha merupakan pergerakan, dan untuk menggapai cita-cita butuh suatu pergerakan. Jadi, usaha untuk menggapai cita-cita Saya kuncinya ada di "Jangan bergerak setelah di motivasi, tetapi bergeraklah maka Anda akan termotivasi".

Sabtu, 04 April 2015

MANUSIA DAN KEADILAN

PENGERTIAN KEADILAN

1. Menurut Aristoteles, Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.

2.Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia  sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

3. Menurut Socrates, Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

4. Kong Hu Cu berpendapat bahwa Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.

5. Menurut W.J.S Poerwodarminto, kata adil berarti tidak berat sebelah dan tidak semena - mena serta tidak memihak.

6. Secara umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

7. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

KEADILAN SOSIAL

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai arti sifat (perbuatan, perlakuan dsb ) yang tidak berat sebelah ( tidak memihak ). Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang mengenai masyarakat, kemasyarakatan atau perkumpulan yang bersifat dan bertujuan kemasyarakatan (bukan dagang atau politik).

·       Makna Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari. Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain,  ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.
sila Ketiga, Persatuan Indonesia;  menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan;  mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing
sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.

MACAM-MACAM KEADILAN

1.    Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
2.    Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
3.    Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
·       Contoh kasus dari Komutatif :
Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr.Sukartono.

KEJUJURAN

Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena  bernilai tinggi. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt. Kejujuran merupakan sifat manusia sejak awal tetapi untuk digunakan atau tidak suatu kejujuran itu kembali ke pribadi itu sendiri
Dengan kejujuran ini sebagai hasilnya manusia meliki kepercayaan dan harga diri yang tinggi. Dengan kita bicara jujur manusia mendapat kepercayaan dari orang-orang disekitar serta dinilai baik dimata Tuhan
·       Hal-hal yang dapat menghilangkan kejujuran :
1.    Bohong,
2.    Mencuri,
3.    Manipulasi,
4.    Ingkar janji.

KECURANGAN

           Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.
Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
·        Jenis kecurangan
Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain.  Dua kategori yang utama adalah pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva.
1.    Pelaporan Keuangan yang Curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan itu. Pengabaian jumlah kurang lazim dilakukan, tetapi perusahaan dapat saja melebihsajikan laba dengan mengabaikan utang usaha dan kewajiban lainnya.
2.    Penyalahgunaan aktiva.
Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang melibatkan pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan sering kali mengkhawatirkan manajemen, tanpa memerhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu.

PERHITUNGAN (HISAB)

       Di negara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.
       Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.

PEMULIHAN NAMA BAIK

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.
Nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya.
tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan
santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang
dihalalkan agama.

Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Ada tiga macam godaan yang merusak nama baik, yaitu harta, tahta, dan wanita.
Jalan yang dapat merusak nama baik antara lain, antara lain, fitnah, membohong, suap, mencuri, merampok dan menempuh semua jalan yang diharamkan.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus berubah menjadi lebih baik dan minta maaf.
Untuk merehabilitasinya, hanya perlu dua langkah yang bisa dilakukan:
1. Identifikasi penyebab rusaknya nama baik.
2. Lakukan upaya pemulihan

Cara untuk memulihkan nama baik:
- Bila kerusakan nama baik akibat suatu kesalahan, akuilah kesalahan itu, lalu ungkapkan penyesalan dan permohonan maaf.
- Bila kerusakan nama akibat suatu kegagalan, jalan terbaik adalah menebus kegagalan itu dengan mencapai prestasi lebih baik.
- Bila kerusakan nama baik akibat kesalahpahaman, carilah jalan untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
- Bila kerusakan nama baik akibat fitnah, tunjukkan dengan bukti dan fakta yang membantah fitnah itu.

PEMBALASAN

    Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
       Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan pembalasan bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu dengan surga. Bagi yang tidak bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan atau siksaan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan atau siksaan api neraka.
     Pembalasan disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh tuhan, dan merupakan sifat tercela, sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap oarang yang melakukan kejahatan kepada kita.

Sumber : http://dwannykinanti.blogspot.com/2013/10/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keadilan_18.html

MANUSIA DAN KEINDAHAN

KEINDAHAN
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."

Dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy).
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).

3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah.  Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).

4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).

5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury).

6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).

7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).


DEFINISI KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
·   Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
·   Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
· Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id qout visum placet).
·  Khalil Gibran mengungkapkan bahwa Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak memberi namun menerima.
·    Baumgarten adalah Keindahan adalah keselur uhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian- bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.
·  The Liang Gie dalam bukunya “ Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata itu ber asal dar i bahasa Latin “Bellum” , akar katanya adalah “Bonum” yang berarti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.


       Setelah melihat penjabaran diatas, kita dapat membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun dapat dikenang selama kita mengingatnya.

NILAI ESTETIKA
Kata estetika berasal dari kata Aesthesiss yang artinya perasaan atau sensitivitas, karena memang pada awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.

Membedakan Nilai Ekstrinsik dan Nilai Intrinsik
Nilai instrinsik adalah nilai yang terkandung dari benda atau sesuatu itu sendiri, yang bersifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Sedangkan nilai ekstrinsik adalah nilai yang berasal dari luar benda atau sesuatu itu sendiri yang bersifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang ber sifat sebagai alat atau membantu.

Kontemplasi dan Ekstansi
      Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

      Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.

Cara-Cara Untuk Mengetahui Suatu Keindahan
1.     Renungan
      Renungan berasal dari kata renungan, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
2.      Keserasian
        Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.

Pertanyaan :
1. Bagaimana pendapat Anda mengenai keindahan disekitar Anda?
Jawab :
Keindahan yang dapat kita nikmati dan kita lihat di dunia ini, merupakan pemberian Yang Maha Kuasa. Sudah sepatutnya kita bersyukur kepada-Nya atas keindahan yang pernah kita lihat sebagai manusia. Keindahan mempunyai nilai estetis yang tinggi. Seperti halnya diri kita terhadap keindahan disekitar kita. Kita sebagai manusia sebaiknya peka terhadap bentuk-bentuk keindahan yang ada disekitar kita sehingga, kepekaan itu bisa menjadikan inspirasi ke depannya bagi kita.

Sumber :
http://beoneofheroes.blogspot.com/2013/04/tugas-ilmu-budaya-dasar-softskill.html
https://ratriliapadwacharisma.wordpress.com/2014/04/04/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan/